Quran – Montessori Indonesia

Belajar Baca

Panduan praktis dan mudah: dari kesiapan motorik hingga aktivitas konkret yang bantu anak lebih siap dan senang belajar Al-Qur’an.

Zoom Meeting

Pkl : 19.00 – 20.30 WIB

Masih sulit ajari anak baca Al-Qur’an? Mungkin bukan anaknya yang belum siap, tapi pendekatannya.

Tantangan dalam menjaga perhatian anak selama proses belajar yang kaku dan repetitif.
Membaca Al-Qur'an butuh kesiapan, bukan paksaan; tanpa persiapan, anak justru jadi trauma.
Terlalu banyak metode, tapi tidak semua cocok untuk anak usia dini yang masih aktif bermain.
Tanpa strategi tepat, belajar mengaji menjadi beban, bukan kebiasaan yang dicintai.

Mengatasi anak yang sulit fokus dan cepat bosan saat belajar mengaji. → Pelatihan ini mengenalkan pendekatan Montessori yang konkret dan menarik bagi anak usia dini.
Membantu orang tua & guru memahami tahapan kesiapan anak sebelum belajar huruf hijaiyah. → Fokus pada kesiapan motorik, fonetik, dan emosi sebelum masuk ke pelajaran inti.
Membimbing guru dalam menciptakan aktivitas pra-baca Quran yang menyenangkan dan sesuai usia. → Anak merasa belajar mengaji adalah pengalaman yang seru, bukan tekanan.
Menyediakan panduan praktis & alat bantu konkret berbasis Montessori untuk mengenalkan huruf hijaiyah. → Modul dan aktivitas yang bisa langsung diterapkan di rumah atau sekolah.
Membangun rutinitas membaca Al-Qur’an yang konsisten dan disukai anak. → Tidak hanya bisa baca, tapi cinta dan nyaman dengan proses belajar Al-Qur’an.

Jangan Sekadar Mengajar, Bantu Anak Cinta Al-Qur’an Sejak Dini!

Berikut fasilitas yang akan anda dapatkan saat anda bergabung pada acara Training bersama Montessori Indonesia

Peserta akan mendapatkan Soft Copy Materi dibagikan kepada para peserta Webinar setelah webinar berlangsung
Kurikulum dan Silabus
Lembar Observasi

Peserta masuk ke group Whatsapp sebagai tempat untuk mendapatkan informasi Webinar

Tidak ada Tugas dan Quiz sebagai syarat untuk mendatkan Sertifikat.

Certified BNSP Montessori Trainer
Direktur DAYCARE & TK HAIFA MONTESSORI ISLAMIC SCHOOL
Direktur SD AN NAHAL MONTESSORI ISLAMIC LABSCHOOL
Peraih Penghargaan MURI atas Prestasi Pemateri Short Course 11.800 Audiences
Training Of Trainer Assessor Anak Berkebutuhan Khusus
Training Of Trainer Manajemen Sekolah Berkaraker
Training Of Trainer Montessori Method
Konsultan Sekolah Berkarakter Sejak 2010 mendampingi banyak Sekolah di Indonesia
FOUNDER Platform Daycare ANAQITA

Pengusaha Daycare: Mereka yang ingin memulai atau mengembangkan usaha daycare dengan pendekatan Montessori.
Pendidik dan Pengasuh Anak: Guru, pengasuh, atau tenaga pendidik yang berfokus pada pendidikan anak usia dini dan ingin menerapkan metode Montessori.
Orangtua: Orang tua yang tertarik mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang metode Montessori untuk diterapkan di rumah.
Guru PAUD/TK, Ustadz dan Ustadzah TPA, Sekolah yang ingin mengembangkan dan mempelajari Metode Baca Quran Dengan Montessori.
Konsultan Pendidikan: Mereka yang bekerja di bidang pendidikan dan ingin memberikan saran kepada klien tentang penerapan metode Montessori.
Penyedia Layanan Pendidikan: Individu atau organisasi yang menyediakan pelatihan atau layanan pendidikan bagi anak-anak.
Staf Pemasaran: Mereka yang terlibat dalam pemasaran daycare dan ingin memahami cara mempromosikan keyakinan Montessori.
Peneliti atau Akademisi: Orang yang melakukan studi tentang pendidikan anak dan mencari pandangan baru melalui pendekatan Montessori.

Membantu anak mencintai proses belajar Al-Qur’an sejak dini, bukan sekadar bisa membaca. Fokus bukan pada kecepatan, tetapi pada ketertarikan, kenyamanan, dan keterlibatan emosional anak.
Menyiapkan kesiapan motorik, fonetik, dan emosi anak sebelum mulai mengeja huruf hijaiyah. Anak dilatih siap secara fisik dan psikologis untuk menerima pelajaran Al-Qur’an dengan gembira.
Membekali guru & orang tua dengan pendekatan konkret berbasis Montessori untuk mengenalkan huruf hijaiyah. Belajar membaca Al-Qur’an dimulai dari aktivitas konkret, sensoris, dan menyenangkan.
Membangun rutinitas belajar mengaji yang konsisten dan penuh makna di rumah atau sekolah. Bukan lagi sekadar target hafalan atau kejar khatam, tapi membangun hubungan spiritual sejak kecil.
Meningkatkan pemahaman guru tentang peran mereka sebagai fasilitator, bukan pengontrol. Guru belajar untuk membimbing dengan empati, bukan memaksa dengan tekanan.
Menghindari trauma belajar yang sering timbul dari metode baca yang kaku dan terburu-buru. Anak dibimbing sesuai tahapan perkembangannya, bukan disamakan satu sama lain.
Membantu orang tua/guru memilih aktivitas pra-baca Al-Qur’an yang sesuai usia dan perkembangan anak. Tidak bingung lagi harus mulai dari mana atau menggunakan pendekatan apa.
Menghubungkan nilai-nilai spiritual dengan kegiatan sehari-hari anak melalui aktivitas meaningful. Belajar Al-Qur’an tidak lepas dari kehidupan sehari-hari dan nilai moral yang relevan.